Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ingin Menjual Ulat Hongkong ke Konsumen Langsung?, Begini Caranya

contoh diskon saat penjualan

Bagi kalian yang sudah memulai ataupun yang sedang mengerjakan budidaya ulat hongkong, pasti kalian sudah memasang target sebagai tujuan dari beternak ulat hongkong. Biasanya target itu berupa banyaknya panen yang harus dihasilkan dalam 1 musim panen.

Budidaya ulat hongkong ini memang sangat mudah dilakukan, baik dengan modal yang minim ataupun dengan modal yang besar.

Tetapi tanpa rencana target yang harus diwujudkan, itu sama saja dengan membuang-buang modal.

Dan saya rasa untuk urusan menentukan target panen, kalian sudah punya ilmu dan skilnya, untuk mewujudkan panen yang sempurna.

Setelah kalian mendapat panen yang sempurna, hal yang harus kalian lakukan adalah menjualnya ke konsumen, supaya hasil panen itu bisa di konversi dengan uang, agar supaya modal bisa dengan cepat kembali terkumpul, yang nantinya mungkin akan digunakan lagi untuk upgrade peternakan kalian. 

Dan berikut ini adalah hal yang paling sering dilakukan oleh peternak ulat hongkong.

Selama ini karena banyaknya persaingan antar peternak ulat hongkong, hampir 80% dari peternak ulat pasti akan menjual hasil panen ulatnya kepada Agen atau pengepul. 

Sangat jarang peternak bisa menjual langsung ulatnya ke konsumen langsung.

Yang saya maksud konsumen di sini adalah orang yang memang membutuhkan ulat hongkong itu untuk dijual, untuk pakan hewan peliharaan mereka, atau untuk dibuat produk turunan.

Konsumen yang akan menjual ulatnya lagi itu contohnya, toko burung atau pet shop, sedangkan konsumen langsung itu, konsumen yang memang memerlukan ulat hongkong untuk hewan peliharaannya sendiri atau utk hewan yang dibudidayakannya juga, seperti sugarglider, hamster atau reptil.

Dan konsumen yang memerlukan ulat untuk membuat produk turunan, contohnya, mereka akan membuat ulat hongkong menjadi produk olahan, seperti ulat hongkong kering atau tepung ulat hongkong.

Sampai saat ini diperkirakan hanya 20% peternak ulat hongkong yang menjual hasil panennya langsung ke konsumen akhir.

Di artikel ini, saya ingin berbagi cara, untuk menjual ulat hongkong hasil panen, langsung ke konsumen, karena kalau menjual  langsung ke konsumen, keuntungan peternak bisa lebih banyak daripada menjual langsung ke pengepul atau agen.

Sebagai perbandingan saja, harga ulat hongkong yang sudah umur panen (2 - 2,5 bulan), apa bila dijual ke pengepul, kalau di tempat saya paling harganya sekitar Rp.60.000/kg, sedangkan kalau dijual ke konsumen langsung harganya bisa Rp.100.000 - Rp.120.000/Kg, sangat lumayan kan bedanya?

Tetapi menjual hasil panen ulat hongkong yang jumlahnya lebih dari 10 Kg ke konsumen langsung itu sangat susah, dibanding kalau menjual langsung ke pengepul, di situlah kelebihan menjual ke pengepul, ulat hongkong hasil panen kita bisa cepat habis.

Jadi semua tinggal pilihan kita, mau menjual ke pengepul atau ke konsumen, kalau mau menjual ke konsumen begini caranya.
  1. Membuat iklan,

    Kalau kita ingin menjual ulat hongkong langsung ke konsumen, kita harus mengiklankan jualan kita, istilah kerennya marketing.

    Dengan marketing konsumen akan tahu bahwa kita jualan ulat hongkong.

    Bagaimana caranya?, caranya dengan menggunakan iklan di online shop atau ecommerce yang telah ada, seperti tokopedia, shopee, bukalapak dan lain-lain, atau istilah kerennya digitalisasi.

    Karena online shop yang saya sebut tadi itu, konsumennya sudah banyak, seperti misalnya tokopedia, pemakai tokpedia itu sudah sekitar 35 jutaan orang per bulannya.

    Jadi kalau kita mengiklankan produk kita di sana, maka kemungkinan produk kita akan dilihat oleh konsumen tokopedia tersebut. Memang tidak semua membelinya, paling tidak nanti kita akan mendapatkan 5% konsumen dari sana itu sudah bagus.

    Nah dengan memakai jasa online shop itu kita dengan mudah akan bisa memasarkan produk kita ke konsumen, untuk selanjutnya kita tinggal memastikan produk ulat hongkong kita selalu ready stok, karena konsumen sering tidak mau tahu, kalau stok kita kosong mereka otomatis akan ke penjual lainnya.

    Saran saya untuk beriklan, usahakan untuk menggunakan iklan yang berbayar, karena iklan berbayar akan lebih mengena ke konsumen langsung.

  2. Membuat toko sendiri.

    Cara menjual lainnya yaitu, kita harus membuka toko, yaitu toko offline atau toko fisik yang menjual ulat hongkong yang kita budidayakan sendiri.

    Dengan adanya kita membuka petshop sendiri, nanti lambat laun konsumen pasti akan datang ke toko kita.

    Toko kita bisa juga diiklankan di google ads supaya bisa cepat terkenal tokonya, dan toko juga harus dibuat menarik, seperti ada promo atau ada giveaway, jadi saat konsumen datang ke toko,  mereka akan tertarik untuk datang lagi ke toko kita.

  3. Membuat produk turunan,

    Cara menjual ulat hongkong yang terakhir, adalah dengan membuat produk turunan.

    Ulat hongkong kita yang sudah panen, itu adalah produk mentah, kemudian ulat hongkong itu kita olah menjadi barang jadi.

    Kita jadikan ulat hongkong itu jadi ulat kering, dengan cara di panaskan di oven, atau dikeringkan dengan hydrator supaya kering, yang akhirnya proses itu akan menambah nilai lebih terhadap ulat hongkong itu sendiri.

    Harga produk turunan ulat hongkong kering pasti lebih mahal, bisa sampai 10x lipatnya, tinggal bagaimana kita menjualnya dan mengemas produknya dengan baik.

Menjual produk ulat hongkong, baik secara online, menggunakan toko fisik atau dengan membuat produk turunan, perlu diperhatikan kemasan produk dari ulat hongkong kita. 

Kemasan harus dibuat menarik atau mungkin lebih baik lagi, karena kemasan tersebut mungkin bisa digunakan juga oleh konsumen sebagai tempat menyimpan ulat hongkong, dan itu lebih bagus, sebab konsumen akan lebih mengenal kita.

Kesimpulan.

Menjual ulat hongkong ke pengepul memang mudah, tetapi biasanya peternak yang menjual ke pengepul, rentan dengan permainan harga, padahal permainan harga tersebut justru akan menjatuhkan omset peternak.

Permainan harga itu biasanya dikarenakan sudah banyaknya peternak ulat hongkong, yang masing-masing dari mereka memproduksi ulat sebanyak-banyaknya. Kalau mereka tidak sebera menjual, ulat itu akan menua dan tidak akan cocok untuk dijual lagi, jadinya mereka menurunkan harga, supaya pengepul mau membelinya, dan ini akan sangat merugikan peternak itu sendiri dan peternak lain juga.

Tetapi menjual ke pengepul punya kelebihan, yaitu kita bisa menjual dengan sebanyak-banyaknya hasil panen kita.

Menjual konsumen memang tidak mudah dan tidak bisa menjual dengan banyak, biasanya konsumen langsung hanya mau membeli maksimal 3-4kg ulat. Tetapi harga beli konsumen langsung bisa jauh lebih tinggi dari pengepul.

Menjual ke konsumen langsung juga perlu proses dan waktu yang sedikit lebih lama, tetapi tetap lebih menguntungkan.

Jadi cara menjual ke konsumen sudah saya jelaskan, sekarang tinggal kalian yang memilih, mau harga tinggi atau harga rendah? silakan memilih.

Posting Komentar untuk "Ingin Menjual Ulat Hongkong ke Konsumen Langsung?, Begini Caranya"