4 Cara Membasmi Hama Gurem Yang Sudah Menginvasi Kotak Ulat Hongkong, Nomor 4 Paling Ampuh
Hampir 3 minggu saya vakum menulis artikel untuk blog ini. Saya bingung mau menulis artikel apa lagi yang berkaitan dengan budidaya ulat hongkong.
Dan setelah saya mendapat banyak masukan dari folower di fanpage blog ini, akhirnya saya mempunyai ide dan bahan untuk menuliskan pengalaman saya dalam membudidayakan ulat hongkong.
Terima kasih untuk yang sudah membantu memberi masukan ide dan bahan untuk artikel yang harus saya tulis. silakan lanjut membaca ya.
- Mereka Ingin hasil panennya lebih banyak dari target.
- Mereka Ngga mau keluar banyak modal
Kedua ciri-ciri itu berlaku juga untuk cara mereka menjual hasil panen, atau istilah kerennya marketing.
Untuk yang ciri-ciri yang nomor 2 dan tentang cara menjual hasil panen, nanti akan saya buatkan artikel khusus tersendiri di blog ini.
Sekarang mari kita bahas ciri-ciri yang nomor 1.
Semua Peternak ulat hongkong pasti ingin hasil panennya maksimal, kalau perlu tidak usah repot, tetapi itu tidak mungkin.
Di dalam aktivitas beternak ulat hongkong itu selalu ada saja rintangannya, jadi ya kita harus repot, harus capek dan harus keluar modal uang dan tenaga.
Oh iya, cuma mau mengingatkan saja, mumpung saya ingat, bahwa ada pepatah dari orang-orang yang sudah sukses. mereka mengatakan.
Tidak ada bentuk usaha apa pun didunia ini yang mudah, yang gampang, semuanya harus melalui proses yang tidak mudah
Oleh karena itu semua peternak, baik itu peternak senior ataupun pemula harus selalu belajar tanpa kenal lelah, paham kan
Oke, kita kembali lagi ke pembahasan semula.
Bagi peternak ulat hongkong, untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal itu tidak mudah, banyak rintangan yang harus dicari solusinya saat membudidayakan ulat hongkong.
Dari bermacam-macam jenis rintangan, di sini saya kelompokkan menjadi 2, yaitu.
- rintangan teknis.
- rintangan non teknis
Rintangan teknis.
Rintangan ini biasanya bersifat nyata atau bisa dipelajari karena ada ilmu pastinya, biasanya lebih terutama tentang masalah manajemen peternakan, contoh-contoh rintangan teknis itu yaitu.
- Menentukan pakan
- Menentukan jenis Kotak
- Menentukan ukuran kotak
- Menentukan strategi promosi untuk penjualan hasil panen
- Menentukan luas kandang
- Menentukan pengganti minum ulat, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Rintangan non teknis.
Kalau rintangan non teknis, biasanya ini berhubungan dengan hal di luar kendali kita saat kita beternak ulat hongkong. contohnya yang paling jelas adalah :
- Suhu yang berubah secara ekstrim
- Kelembaban yang terlalu tinggi
- Hama dan lain sebagainya
Di sini saya akan membahas jenis rintangan non teknis.
Tetapi karena jenis rintangan non teknis ini banyak sekali, dan kalau saya bahas di sini, artikelnya akan terlalu panjang dan pasti akan membosankan untuk dibaca.
Jadi saya akan menjelaskan permasalahan non teknis yang berdasarkan masukan dari komentar-komentar di fanpage blog ini, maka yang akan saya bahas di sini adalah tentang cara membasmi hama gurem yang sudah menginvasi kotak ulat.
Apa itu gurem?
Tak kenal maka tak sayang
Itulah peribahasa yang saya gunakan selama ini untuk menentukan cara membasmi hama gurem yang tepat sasaran di peternakan saya.
Kita harus tahu dan mengenal dulu hama yang akan kita basmi, dan di sini yang akan kita basmi adalah hama gurem.
Jadi anda harus tahu dulu siklus hidup gurem dan bagaimana mereka bisa menyebar dan menginvasi peternakan anda.
Dan artikel tentang gurem ini sudah saya tulis di dalam blog kotakulat ini juga.
Supaya anda lebih mengenal apa hama gurem itu dan bagaimana CARA mencegahnya, sebelum lanjut , silakan anda baca artikel saya dulu di sini.(penting)
kalau anda sudah selesai membaca artikel tersebut, saya anggap anda sudah mengerti seluk beluk hama gurem, jadi di sini saya tinggal menjelaskan cara membasminya, karena diartikel saya yang tadi, saya sudah menjelaskan cara mencegah hama gurem menyebar.
Mengapa gurem bisa masuk ke dalam kotak?
Saat kita beternak ulat sering kita terheran, kenapa gurem bisa masuk ke kotak telur walau sudah kita cegah dengan benar.
Jawabannya ada 3, yaitu:
- Telur gurem sudah ada di dalam media
- Gurem datang dari tempat lain
- Kelembaban terlalu tinggi
Telur gurem sudah ada lebih dulu di dalam media.
Gurem itu berkembang biak secara bertelur, dan berdasarkan sumber dari artikel di pennstate extension tentang grain mites (gurem), di jelaskan di situ bahwa gurem betina bisa bertelur sampai 800 telur, mereka bisa bertelur sekitar 20 - 40 telur per hari.
Jadi bisa dibayangkan bagaimana cepatnya gurem berkembang hanya dalam hitungan hari saja.
Beberapa peternak senior memang menyarankan media yang akan digunakan untuk tempat kepik bertelur harus disangrai dulu selama 10 menit atau dijemur di panas terik matahari selama 2 jam.
Cara itu sering digunakan peternak ulat untuk membunuh gurem beserta telur-telurnya, tetapi apakah cara itu ampuh dan efektif menghilangkan gurem?
Belum tentu.
Karena pengalaman saya, saat dulu saya masih menggunakan pur ayam sebagai media bertelur kepik, saya sudah menyangrai medianya selama -/+ 10 menit (kadang sampai gosong), namun tetap saja saat kepik sudah dipindahkan, 5-7 hari kemudian gurem akan muncul.
Dan ternyata setelah saya membaca beberapa artikel dari situs dan komunitas peternak ulat hongkong di di luar negeri, saya jadi tahu bahwa ada beberapa telur gurem yang tahan panas dan tidak akan mati karena disangrai.
Kalau dijemur di bawah terik matahari siang bagaimana?, ya sama saja, bahkan mungkin akan lebih banyak telur gurem yang masih hidup.
Gurem datang dari tempat lain.
Gurem ini jalannya tidak cepat, ada yang merangkak dan ada yang jalannya melompat, jadi bisa dikatakan untuk mencapai jarak 1 meter diperlukan waktu sekitar 30 menit. (sumber artikel scribd)
Jadi kalau ada di sekitar peternakan kita sumber media yang bisa jadi tempat gurem berkembang biak, seperti.
Gurem itu berkembang biak secara bertelur, dan berdasarkan sumber dari artikel di pennstate extension tentang grain mites (gurem), di jelaskan di situ bahwa gurem betina bisa bertelur sampai 800 telur, mereka bisa bertelur sekitar 20 - 40 telur per hari.
Jadi bisa dibayangkan bagaimana cepatnya gurem berkembang hanya dalam hitungan hari saja.
Beberapa peternak senior memang menyarankan media yang akan digunakan untuk tempat kepik bertelur harus disangrai dulu selama 10 menit atau dijemur di panas terik matahari selama 2 jam.
Cara itu sering digunakan peternak ulat untuk membunuh gurem beserta telur-telurnya, tetapi apakah cara itu ampuh dan efektif menghilangkan gurem?
Belum tentu.
Karena pengalaman saya, saat dulu saya masih menggunakan pur ayam sebagai media bertelur kepik, saya sudah menyangrai medianya selama -/+ 10 menit (kadang sampai gosong), namun tetap saja saat kepik sudah dipindahkan, 5-7 hari kemudian gurem akan muncul.
Dan ternyata setelah saya membaca beberapa artikel dari situs dan komunitas peternak ulat hongkong di di luar negeri, saya jadi tahu bahwa ada beberapa telur gurem yang tahan panas dan tidak akan mati karena disangrai.
Kalau dijemur di bawah terik matahari siang bagaimana?, ya sama saja, bahkan mungkin akan lebih banyak telur gurem yang masih hidup.
Gurem datang dari tempat lain.
Gurem ini jalannya tidak cepat, ada yang merangkak dan ada yang jalannya melompat, jadi bisa dikatakan untuk mencapai jarak 1 meter diperlukan waktu sekitar 30 menit. (sumber artikel scribd)
Jadi kalau ada di sekitar peternakan kita sumber media yang bisa jadi tempat gurem berkembang biak, seperti.
- pur ayam
- dedak
- tepung
Dan hanya berjarak 4-10 meter dari kotak yang berisi media dan telur kepik, saya jamin dalam waktu tidak sampai 5 jam mereka sudah bisa masuk kek kotak tersebut.
Kelembaban kotak terlalu tinggi
90 % masalah peternakan ulat hongkong diindonesia yang iklimnya tropis adalah kelembaban yang tinggi.
Memang tidak setiap hari dan tidak di setiap lokasi kelembapan tinggi itu terjadi, keadaan yang memungkinkan terjadinya tingkat kelembapan yang tinggi itu tergantung dari lokasi peternakan yang kita pilih.
Seperti lokasi peternakan saya yang berada di lereng pegunungan, kelembapan yang tinggi menjadi musuh utama saya di peternakan.
Kalau sirkulasi udara di peternakan saya tidak selalu dipantau, biasanya di dalam kandang kelembapannya akan tinggi.
Maka dari itu lokasi peternakan yang kita pilih juga akan menentukan hasil panen ulat hongkong.
DAN salah satu favorit gurem untuk berkembang biak yaitu kelembaban yang tinggi, di atas 60%.
Cara membasmi gurem yang sudah menginvasi kotak telur.
Sekarang kita masuk cara membasminya. Kalau gurem sudah masuk ke dalam kotak yang isinya media dan telur kepik, ada beberapa cara untuk menghilangkannya, caranya yaitu.
1. Memindahkan kotak ke lokasi lain.
Cara yang sering dipakai oleh peternak selama ini kalau beberapa kotak sudah terinvasi gurem , yaitu memindahkannya kotak yang sudah terinvasi ke lokasi lain yang jauh dari kotak-kotak yang sudah berisi telur lainnya.
Supaya tidak menginvasi kotak yang lainnya yang masih bersih.
Kenapa hanya kotak yang berisi media dan telur saja yang terinvasi?, karena gurem tidak bisa hidup berdampingan dengan makhluk lain.
Maka dari itu begitu mereka masuk kotak, tidak diperlukan waktu yang lama bagi gurem untuk memonopoli pakan, berkembang biak dan menyebar.
2, Menggunakan gemuk
Gemuk itu sejenis oli yang kekentalannya paling kental, biasanya sering digunakan untuk melumasi rantai sepeda atau sepeda motor.
Cara menggunakan gemuk untuk membasmi gurem yaitu dengan melapisi dinding sebelah dalam kotak dengan gemuk, sekitar 1 - 2 cm dari batas atas dinding kotak yang sudah di lakban.
Gunanya, supaya gurem tidak bisa keluar dari dalam kotak, kalau mereka akan keluar kotak maka mereka akan lengket di lapisan gemuk itu, kemudian mereka akan mati.
Kalau membasmi gurem menggunakan cara ini, kita harus sering mengganti lapisan gemuk yang kita oleskan di dinding kotak.
Karena akan banyak gurem yang lengket dan mati di situ.
Saya pernah mencoba cara ini, dan hasilnya gurem bisa berkurang 40% (bukan hilang) dalam 2 minggu, dan gemuk yang dioleskan saya ganti setiap 2 hari, repot kan?
Karena itu cara ini tidak disarankan untuk peternakan yang sudah memiliki kotak di atas 10 kotak telur.
Kalau gemuk tidak sering dibersihkan dan diganti ulang, lama-lama gemuk akan penuh dengan gurem, yang akhirnya gurem bisa keluar dari kotak, untuk menginvasi kotak lainnya.
3. Menggunakan air madu
Metode menggunakan air madu ini menurut saya unik, karena menurut saya gurem itu suka lembap, berarti kondisinya basah, kalau basah itu pasti berhubungan dengan air.
Saya belum pernah melakukannya, tetapi saya pernah membaca dari artikel dari situs orang amrik, yang menjelaskan caranya seperti ini.
Pertama, dinding kotak tetap diolesi dengan gemuk
Kedua, masukkan air ditambah madu sedikit ke dalam mangkuk kecil dari bahan plastik.
Ketiga, letakkan mangkuk di tengah kotak yang banyak guremnya
Hasilnya, gurem akan berbondong-bondong masuk ke dalam mangkuk untuk mencari kelembapan, dan mereka akan tenggelam di sana.
Jujur saya belum pernah melakukannya, jadi tidak bisa menjelaskan hasilnya,
Bagi yang ingin mencoba silakan saja, tetapi hati-hati jangan sampai air tumpah ke media, dan kalau pakai madu kemahalan, bisa diganti dengan air sabun.
4, Menggunakan tepung kacang hijau.
Seperti yang dijelaskan dalam forum di www.researchgate.net, bahwa tepung kacang hijau
itu tidak disukai oleh gurem, bahkan bisa membunuhnya.
Tepung kacang hijau juga merupakan racun alami bagi beberapa jenis kutu dan gurem, tetapi tidak untuk semua kutu atau hama, dan tidak berbahaya untuk ulat.
Bahkan gurem bisa mati kalau kelamaan di dalam tepung yang terbuat dari kacang hijau tersebut.
Untuk penjelasan terperincinya tentang khasiat tepung ini, anda bisa baca-baca diforum yang saya sebutkan di atas tadi atau anda bisa mencari sumber yang lain dari google.
Untungnya saya pernah melakukan metode ini.
Di dalam 1 kotak ukuran 40x60 saya masukkan sekitar 100 - 200 gram tepung ini, saya aduk secara merata.
Hati-hati dalam mengaduk untuk mencampur media dengan tepung, jangan sampai telur kepiknya pada pecah.
Hasilnya dalam 5 hari gurem berkurang sekitar 50%.
Tetapi setelah saya mendapatkan hasil ini, saya tidak menggunakan lagi tepung kacang hijau ini sebagai bahan untuk membasmi gurem, namun saya menggunakannya untuk mencegah masuknya gurem, dengan cara mencampurnya ke media, saat pertama kali saya mau memasukkan media ke kotak pemijahan kepik.
Dengan begitu gurem tidak akan datang lagi, tanpa harus menyangrai atau menjemur media.
Kekurangan menggunakan metode ini yaitu, biayanya yang mahal, silakan tanyakan sendiri berapa harga 100 gram tepung kacang hijau di pasar. Atau kalau anda ingin lebih irit, anda bisa membeli kacang hijaunya dan anda blender sendiri.
Kelebihannya menggunakan metode tepung kacang hijau ini, di samping guremnya hilang, ulat-ulat kita nanti akan gemuk-gemuk dan sehat.
DETAIL khasiat cara penggunaan tepung kacang hijau ini, nanti akan saya buatkan artikel, sesuai dengan pengalaman saya.
Kesimpulan
Sebenarnya masih banyak metode dan cara-cara untuk membasmi gurem, tetapi saya hanya memilih 4 metode itu karena menurut saya metode itu yang bisa saya lakukan di sini.
Metode lain yang pernah saya baca masih banyak caranya, yaitu seperti menggunakan kumbang koksi, menghangatkan media, dan lain sebagainya.
Kalau gemuk tidak sering dibersihkan dan diganti ulang, lama-lama gemuk akan penuh dengan gurem, yang akhirnya gurem bisa keluar dari kotak, untuk menginvasi kotak lainnya.
3. Menggunakan air madu
Metode menggunakan air madu ini menurut saya unik, karena menurut saya gurem itu suka lembap, berarti kondisinya basah, kalau basah itu pasti berhubungan dengan air.
Saya belum pernah melakukannya, tetapi saya pernah membaca dari artikel dari situs orang amrik, yang menjelaskan caranya seperti ini.
Pertama, dinding kotak tetap diolesi dengan gemuk
Kedua, masukkan air ditambah madu sedikit ke dalam mangkuk kecil dari bahan plastik.
Ketiga, letakkan mangkuk di tengah kotak yang banyak guremnya
Hasilnya, gurem akan berbondong-bondong masuk ke dalam mangkuk untuk mencari kelembapan, dan mereka akan tenggelam di sana.
Jujur saya belum pernah melakukannya, jadi tidak bisa menjelaskan hasilnya,
Bagi yang ingin mencoba silakan saja, tetapi hati-hati jangan sampai air tumpah ke media, dan kalau pakai madu kemahalan, bisa diganti dengan air sabun.
4, Menggunakan tepung kacang hijau.
Seperti yang dijelaskan dalam forum di www.researchgate.net, bahwa tepung kacang hijau
itu tidak disukai oleh gurem, bahkan bisa membunuhnya.
Tepung kacang hijau juga merupakan racun alami bagi beberapa jenis kutu dan gurem, tetapi tidak untuk semua kutu atau hama, dan tidak berbahaya untuk ulat.
Bahkan gurem bisa mati kalau kelamaan di dalam tepung yang terbuat dari kacang hijau tersebut.
Untuk penjelasan terperincinya tentang khasiat tepung ini, anda bisa baca-baca diforum yang saya sebutkan di atas tadi atau anda bisa mencari sumber yang lain dari google.
Untungnya saya pernah melakukan metode ini.
Di dalam 1 kotak ukuran 40x60 saya masukkan sekitar 100 - 200 gram tepung ini, saya aduk secara merata.
Hati-hati dalam mengaduk untuk mencampur media dengan tepung, jangan sampai telur kepiknya pada pecah.
Hasilnya dalam 5 hari gurem berkurang sekitar 50%.
Tetapi setelah saya mendapatkan hasil ini, saya tidak menggunakan lagi tepung kacang hijau ini sebagai bahan untuk membasmi gurem, namun saya menggunakannya untuk mencegah masuknya gurem, dengan cara mencampurnya ke media, saat pertama kali saya mau memasukkan media ke kotak pemijahan kepik.
Dengan begitu gurem tidak akan datang lagi, tanpa harus menyangrai atau menjemur media.
Kekurangan menggunakan metode ini yaitu, biayanya yang mahal, silakan tanyakan sendiri berapa harga 100 gram tepung kacang hijau di pasar. Atau kalau anda ingin lebih irit, anda bisa membeli kacang hijaunya dan anda blender sendiri.
Kelebihannya menggunakan metode tepung kacang hijau ini, di samping guremnya hilang, ulat-ulat kita nanti akan gemuk-gemuk dan sehat.
DETAIL khasiat cara penggunaan tepung kacang hijau ini, nanti akan saya buatkan artikel, sesuai dengan pengalaman saya.
Kesimpulan
Sebenarnya masih banyak metode dan cara-cara untuk membasmi gurem, tetapi saya hanya memilih 4 metode itu karena menurut saya metode itu yang bisa saya lakukan di sini.
Metode lain yang pernah saya baca masih banyak caranya, yaitu seperti menggunakan kumbang koksi, menghangatkan media, dan lain sebagainya.
Dan inti dari cara-cara di atas yang saya jelaskan tadi adalah sebenarnya untuk membatasi perkembangbiakan dan penyebaran gurem, dengan cara membatasi pergerakan mereka.
Anjuran saya, kalau ingin menggunakan salah satu cara yang sudah saya jelaskan tadi.
Anda harus mengplikasikannya kesemua kotak, baik yang sudah terinvasi gurem ataupun yang belum.
Supaya kotak yang sudah terinvasi gurem makin berkurang gurem nya, dan kotak yang steril tetap steril.
Sedangkan menurut saya pribadi cara mengatasi gurem yang paling baik itu adalah dengan cara membeli pakan atau media yang steril atau mensterilkan media setelah membelinya, dan memperhatikan kelembapan dan suhu di peternakan.
Silakan bereksperimen dengan metode di atas, kalau anda berhasil atau anda punya metode lain yang bisa diterapkan dan hasilnya bagus, silakan tulis di kolom komentar atau di fans page kotakulat, selamat mencoba.
Sedangkan menurut saya pribadi cara mengatasi gurem yang paling baik itu adalah dengan cara membeli pakan atau media yang steril atau mensterilkan media setelah membelinya, dan memperhatikan kelembapan dan suhu di peternakan.
Silakan bereksperimen dengan metode di atas, kalau anda berhasil atau anda punya metode lain yang bisa diterapkan dan hasilnya bagus, silakan tulis di kolom komentar atau di fans page kotakulat, selamat mencoba.
Bantu berikan donasi jika artikel ini dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk mensupport artikel-artikel mendatang yang baru tentang ulat hongkong di blog ini. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "4 Cara Membasmi Hama Gurem Yang Sudah Menginvasi Kotak Ulat Hongkong, Nomor 4 Paling Ampuh"