Ayakan Kepompong Ulat Hongkong, Alat Revolusioner yang Mempercepat Pemisahan Pupa
Seperti dalam melakukan kegiatan sehari-hari di peternakan ulat kita, kita harus selalu mempunyai jadwal tetap, misalnya saat memberi makan atau memberi minum ulat-ulat kita.
Cara-cara untuk mengerjakan semua aktivitas di peternakan, memang tidak akan pernah yang sederhana atau mudah, yang kita bisa lakukan hanya mempermudah atau membuatnya lebih efisien, caranya dengan membuat alat bantu.
Tetapi walaupun sudah ada alat bantu supaya aktivitas kita menjadi mudah dan efisien, aktivitas sehari-hari itu juga tetap harus kita kerjakan, betul nggak?
DAN salah satu aktivitas, yang selama ini selalu saya lakukan di pembudidayaan ulat hongkong saya yang paling menguras tenaga dan waktu, adalah saat saya memisahkan kepompong ulat hongkong dari kotak yang penuh dengan ulat bibit.
Aktivitas inilah yang sangat memerlukan alat bantu.
Dan alat bantu untuk memisahkan kepompong inilah yang saya butuh kan, supaya aktivitas ini bisa lebih efisien saat mengerjakannya.
Selama ini dan sampai saat ini juga. masih banyak peternak ulat hongkong yang menggunakan ayakan mesh 8 atau mesh 10 untuk memisahkan kepompong ulat hongkong dari kotak yang masih penuh dengan ulat dan pakannya.
Dengan menggunakan 2 ukuran ayakan yang saya sebutkan tadi, memang masih bisa mempercepat pengambilan pupa (kepompong ulat hongkong) dari kotak ulat bibit, dibanding dengan cara manual, yaitu menggunakan tangan untuk mengambil pupa satu persatu dari dalam kotak.
Cara manual menggunakan tangan ini sesuai pengalaman saya, akan memakan waktu lebih dari 30 menit, hanya untuk mengambil pupa dari dalam kotak ukuran 40x60, tetapi bisa juga lebih dari itu, kalau belum pengalaman.
Bahkan ada beberapa peternak pemula (mungkin) di dalam grup komunitas ulat hongkong di facebook yang merekomendasikan mengambil pupa menggunakan sendok, supaya tidak melukai pupa yang diambil, karena sedikit saja pupa luka atau cacat karena cara pengambilan, maka bisa dipastikan pupa akan mati menghitam.
Kalau menggunakan ayakan mesh 8 dibandingkan dengan cara manual tadi, mungkin akan lebih cepat 5 menit saja.
Kenapa hanya lebih cepat 5 menit saja dari pengambilan manual, karena kalau menggunakan ayakan mesh 8 atau mesh 10, diatas ayakan akan tetap masih banyak ulat yang tidak bisa melewati ayakan, biasanya ulat yang sudah dewasa, sehingga mau tidak mau kita tetap harus memilih secara manual untuk memisahkan pupanya.
Waktu 25 menit untuk pemilihan pupa dalam satu kotak tetap akan terasa lama, apalagi yang akan diambil pupanya ada puluhan kotak, tinggal kalikan saja 25 menit dengan jumlah kotak yang ada di peternakan anda.
Karena itu, untuk mengambil pupa atau kepompong ulat hongkong dari kotak, diperlukan alat bantu yang khusus, tetapi tidak cukup dengan kata khusus. alat bantu tersebut harus revolusioner untuk mempermudah dan mempercepat pengambilan atau pemisahan pupa secara efisien.
Nama alat bantunya yaitu ayakan kepompong ulat hongkong. Dan inilah yang akan saya bahas di sini.
Berikut ini penjelasan dan cara membuat ayakan kepompong ulat hongkong yang revolusioner itu.
Ayakan kepompong ulat hongkong
Kalau dilihat dari namanya, pasti kalian sudah tahu bahwa ayakan ini hanya dibuat khusus untuk memisahkan pupa, baik itu pupa yang besar atau yang kecil dan hanya pupa yang akan tersisa di atas ayakan ini.
Sistem yang akan bekerja dari ayakan ini adalah, bahwa semua jenis ukuran ulat, pakan dan medianya akan melewati atau lolos dari ayakan ini.
Sehingga yang tersisa hanya pupanya saja, dan setelah itu, pupa yang tertinggal di atas ayakan tidak perlu diambil dengan tangan lagi.
Kenapa tidak perlu diambil dengan tangan lagi?, karena untuk menghindari cacat pupa karena pengambilan dengan tangan yang tidak hati-hati, misalnya pupanya tergores kuku atau terlalu keras tertekan tangan saat diambil.
Dengan Ayakan ini, pupa yang tertinggal di atas ayakan bisa langsung dituangkan ke dalam kotak khusus untuk perawatan pupa.
Dari cara sistem yang digunakan ayakan ini, cara pemisahan pupa dari dalam kotak ukuran 40x60 hanya akan membutuhkan waktu sekitar 5-7 menit saja, lebih cepat kan?
Coba anda bandingkan lama waktu antara menggunakan ayakan khusus pupa ini dengan menggunakan ayakan mesh 8 atau mesh 10 tadi, pasti berbeda jauh bukan?
Setelah tahu cara kerja ayakan ini, selanjutnya adalah menentukan besarnya ukuran ayakan.
Menentukan Ukuran Besar Ayakan.
Besar kecilnya ukuran ayakan ini, juga sangat menentukan kecepatan mengayak dan memisahkan kepompong dari ulat-ulatnya.
Menentukan ukuran ayakan ini tidak bisa sembarangan, ada cara menentukannya supaya ayakan ini tetap bisa digunakan secara efisien.
Contoh Ukuran Ayakan |
Walaupun ukuran Ayakan tidak boleh di buat sembarangan. tetapi kita tetap bisa membuat ukuran besar ayakan ini sesuai selera kita, dengan tetap harus memperhitungkan kemudahan dan keefisienan dari ayakan pupa ini.
Semakin besar ayakan tidak akan semakin mempermudah mengayak kepompong ulat hongkong, kalau banyaknya pupa yang akan kita pisahkan hanya sedikit.
Oleh karena itu ukuran besarnya ayakan harus sesuai dengan besarnya kotak penampungan pupa dan banyaknya kotak ulat di peternakanmu.
Sebagai contoh misalnya, kita memakai ayakan pupa dengan ukuran yang sudah kita buat, yaitu 20x20x5 (PxLxT).
Kalau kotak ulat yang kita gunakan untuk memelihara ulat untuk bibit ada puluhan kotak dan ukurannya besar-besar, maka ukuran ayakan ini justru akan memperlama waktu kita memilah-milah pupa. tidak efisien kan?
Jadi untuk ukuran ayakan pupa itu tergantung besarnya kotak penampungan sementara pupa, dan banyaknya kotak yang masih berisi ulat dan pupa yang mau diayak.
Sudah mengerti kan?
Ok kita lanjut lagi.
Menentukan Bahan Ayakan.
Jadi supaya ayakan bisa bertahan lama, bahan dasarnya harus yang bagus dan berikut ini jenis-jenis bahan yang bisa digunakan untuk membuat ayakan pupa.
- Karton/Kardus
Karton itu bahannya terbuat dari kertas, lebih mudah memotong-motongnya tetapi tidak tahan lama, karena kertas yang mudah hancur kalau terkena air.
Saya tidak menyarankan untuk membuat kotak ayakan dari bahan ini. - Tripleks.
Tripleks atau sering disebut kayu lapis, bahan ini bisa juga untuk membuat ayakan, dan bahan tripleks ini juga tahan lama.
Tetapi seperti kardus, tripleks tidak tahan lama kalau terkena air.
Supaya tahan lama tripleks harus dilapis dengan lakban atau isolasi yang terbuat dari bahan plastik untuk menghindari terkena air.
Biaya membuat ayakan pupa dari tripleks ini juga tergolong murah.
Kekurangannya, membuat ayakan menggunakan tripleks tidak akan bisa rapi.
Tidak semua ukuran ketebalan tripleks bisa digunakan, hanya tripleks ukuran 4 mm untuk alas ayakan dan ukuran tebal 6 mm untuk digunakan untuk membuat dinding ayakan.
Terlalu tipis akan cepat rusak, terlalu tebal akan susah dalam pembuatannya. - Plastik.
Bahan plastik yang digunakan untuk membuat ayakan ini adalah plastik lembaran, yang biasanya dijual meteran.
Bahan plastik juga termasuk bahan yang tahan lama.
Ukuran minimal tebal bahan plastik ini adalah 3mm - 4 mm, ukuran ini paling mudah untuk dibuat ayakan.
Tetapi membuat ayakan dari bahan plastik ini memerlukan skill pemotongan atau cara memotong yang bagus, karena tidak semua orang bisa memotong dan menyambung bahan plastik. - Mika.
Saya adalah salah satu yang menggunakan jenis bahan ini untuk membuat ayakan kepompong ulat hongkong, dan saya sangat merekomendasikan untuk pembuatan ayakan pupa menggunakan bahan ini.
Gambar di atas hanya untuk menjelaskan bahwa bahan mika bisa dibuat untuk ayakan ini, tetapi tidak seperti yang saya buat untuk saya pakai.
Ayakan yang sudah saya buat besarnya hanya 20 cm x 20 cm, karena kotak yang harus saya ayak untuk pemisahan pupa tidak banyak, paling banyak hanya sekitar 4 kotak sementara ini.
Gambar diatas hanya
Kekurangan bahan ini adalah harganya lumayan mahal, silakan anda mencari referensinya di internet.
Membuat ayakan dari bahan mika ini juga tidak bisa dilakukan sendiri.
Saya menggunakan jasa laser cutting untuk membuat ayakan saya, sekaligus merakitnya, ongkos total yang harus saya bayarkan untuk pembuatan ayakan pupa saya sebesar Rp.250.000 ,-, untuk bahan mika dengan tebal 4mm dan ukuran ayakan saya buat adalah 20cm x 20cm - MDF.
MDF atau Medium Density Fiber, itu adalah papan yang terbuat dari partikel-partikel kayu kecil hasil olahan pabrik.
MDF ini sangat ringan, tetapi hampir sama dengan tripleks, yaitu daya tahannya kurang baik kalau terkena air.
Sama dengan bahan tripleks, bahan jenis ini harus dilapisi dengan bahan lain seperti lakban atau isolasi yang terbuat dari plastik lagi untuk menghindarkan MDF dari terkena air.
Membuat ayakan menggunakan MDF ini, juga harus menggunakan Laser Cutter, jadi ongkos pembuatannya juga akan lumayan menguras kantong.
Memotong bahan MDF menggunakan gergaji biasa hanya akan merusak bahan dan menjadikan kotak ayakan pupa kita tidak rapi. - Besi.
Membuat ayakan menggunakan bahan besi memang bagus dan pasti akan tahan lama, tetapi besi yang bisa digunakan juga tidak bisa besi sembarangan.
Besi lembaran dengan bahan zinc lebih direkomendasikan, kalau bahan dari baja akan terlalu getas atau susah dipotong.
Besi yang bisa digunakan yaitu besi lembaran, yang tebalnya maksimal 2 mm.
Besi dengan tebal lebih dari 2 mm akan terlalu susah untuk dipotong dan dibentuk, dan kita tetap akan menggunakan jasa pemotongan seperti laser cutter untuk memotongnya.
Menggunakan jasa Laser Cutting juga pasti akan menambah biaya pembuatan ayakan ini, tetapi hasilnya lebih bagus daripada kita membuatnya sendiri, oleh sebab itu saya sangat merekomendasikannya.
Cara Menentukan Ukuran Lubang Ayakan.
Ayakan pupa yang akan kita buat bentuknya bisa disesuaikan dengan selera kita, bisa berbentuk kotak, lingkaran, persegi lima, trapesium dan lainnya.
Tetapi kalau ayakan tersebut tidak ada lubangnya, ya sama saja itu hanya wadah seperti biasa, betul tidak?
Ayakan pupa yang akan kita buat ini tidak sama dengan ayakan mesh 8, 9,10 atau mesh yang lainnya, ayakan ini revolusioner, karena bentuk lubangnya.
Maka dari itu di sini saya akan memberikan detail bagaimana cara menentukan ukuran lubang ayakan.
- Ukuran Panjang Lubang Ayakan.
Bentuk lubang ayakan yang revolusioner ini adalah berbentuk persegi panjang, tetapi kalau dilihat lebih detail lagi bentuknya hanya berupa garis karena lebarnya tidak lebih dari 5 mm.
Kenapa bentuknya persegi panjang atau garis, karena ayakan ini gunanya untuk memisahkan kepompong dari ulat, dan ulat bentuknya memanjang.
Kalau kita buat lubangnya berbentuk kotak bujur sangkar atau bulat, akan memakan waktu lebih lama untuk ulat-ulat melewati ayakan ini, jadinya tidak efisien bukan?
Jadi dengan bentuk lubangnya persegi panjang, semua ulat yang besarnya bermacam-macam akan melewati lubang tersebut, yang tidak melewati atau lolos hanya pupa saja.
Dari bentuk lubangnya yang persegi panjang, panjang lubang disesuaikan dengan ukuran kotak ayakan kita, tetapi maksimal panjang lubang yang saya rekomendasikan yaitu maksimal hanya 15 cm, dan kalau lebar ukuran kotak ayakan anda 40 cm maka panjang lubang harus dibagi 2. - Ukuran Jarak Antara Lubang Ayakan.
Jarak antar lubang juga tidak boleh terlalu dekat, minimal 4,5 mm jarak antar lubang yang saya rekomendasikan.
Jarak lubang dari dinding ayakan juga harus ditentukan.
Kalau ayakan yang sudah pernah saya buat, jarakan lubang dari dinding ayakan minimal 1 cm
Jarak minimal antara lubang atau lubang dengan dinding tersebut supaya lubang tidak mudah patah akibat tekanan dari banyaknya pupa, ulat dan pakan yang akan dituangkan ke dalam ayakan tersebut. - Ukuran Lebar Lubang Ayakan.
Selanjutnya kita akan mencari tahu lebarnya lubang ayakan, supaya hanya pupa yang tidak bisa melewati lubang tersebut.
Cara menentukan ukuran lebar lubang ayakan, diukur dari lebar ulat hongkong dewasa dan yang paling besar,
Saya pernah mengukur beberapa ulat hongkong dewasa yang paling besar, dan ukuran lebar ulat hongkong yang paling besar itu kurang dari 4 mm, sekitar 3.5 mm - 3,8 mm, jadi ukuran lubang ayakan kita tidak boleh lebih lebar dari 4 mm.
Kalau lebar lubang lebih dari 4mm, maka pupa akan ikut lolos melewati ayakan, dan itu tidak baik atau sia-sia.
Menentukan ukuran yang pas untuk lebar lubang ayakan ada cara terbaiknya, yaitu dengan mengukur lebar dari beberapa ulat hongkong yang paling besar secara acak.
Misalnya, kita sudah memilih sekitar 30 ekor ulat hongkong yang terbesar yang ada, yang kita ambil dari beberapa kotak.
Kemudian kita ukur lebar masing-masing semua ulat-ulat tersebut, dari hasil pengukuran itu nanti akan kita akan mendapatkan hasil rata-rata ukuran lebar lubang yang tepat.
Dari hasil rata-rata tersebut, gunakan ukuran yang terbesar.
Misalnya ukuran terbesar adalah 3,9 mm, maka ukuran inilah yang kita gunakan untuk lebar lubang ayakan.
Itulah cara yang saya gunakan untuk menentukan lebar lubang ayakan pupa saya.
Jadi silakan dicoba.
Dari hasil pengukuran-pengukuran dengan menggunakan cara yang saya rekomendasikan di atas tadi maka pasti akan dihasilkan ayakan pupa yang efisien.
Sekarang tinggal cara membuatnya.
Cara membuat yang paling saya rekomendasikan yaitu menggunakan jasa laser cutter, dengan bahan dari mika atau MDF.
Tetapi semua itu tergantung anda, dan memang akhirnya anda yang akan menentukan bagaimana ayakan pupa ini akan dibuat.
Referensi yang sudah saya tuliskan di atas tadi, berdasarkan pengalaman saya sewaktu pertama kali saya membuat ayakan pupa milik saya.
Contoh Ayakan Milik Saya yang sudah jadi |
Contoh (2) Ayakan Milik Saya yang sudah jadi |
Anda sudah siap membuatnya? Silakan mencoba.
Kalau menurut saya ada cara lain yang lebih murah dengan menggunakan bahan PVC foam board...lebih murah untuk membuat lubang nya cukup dengan menggunakan cutter
BalasHapus