Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan dibuang, Kotoran Ulat Sangat Berguna untuk Tanah dan Tanaman, ini Rahasianya



Jangan dibuang, Kotoran Ulat Sangat Berguna untuk Tanah dan Tanaman, ini Rahasianya

Sampai saat ini, apa yang kamu tahu tentang nilai tambah dari kotoran ulat? saya rasa, seperti kebanyakan orang, kalian belum banyak tahu tentang nilai tambah dari kotoran ulat hongkong.

Memang betul banyak orang yang belum tahu, bahwa serangga atau ulat (sama-sama insect) menghasilkan kotoran, dan kotorannya oleh para ilmuwan diberi nama ilmiah “frass”.

Beberapa serangga menghasilkan kotoran berbentuk cair, sementara yang lainnya membuat kotoran bentuknya butiran kecil dan kering yang mudah diambil.

Sebelum serangga banyak diternakkan, mereka membuang kotorannya langsung ke tanah, kotoran Mereka cenderung menyatu dengan tanaman di kebun dan tanah, itulah sebabnya kalian mungkin tidak pernah memperhatikannya.

Bagaimanapun juga, kotoran serangga  ini memiliki banyak sekali manfaat untuk taman daripada yang mungkin kalian tahu.

Pentingnya kandungan Kitin di kotoran serangga.

Kitin adalah polisakarida struktural, yang digunakan untuk menyusun eksoskleton dari artropoda seperti kuliit ulat hongkong.

Kitin tergolong homopolisakarida linear yang tersusun atas residu N-asetilglukosamin pada rantai beta dan memiliki monomer berupa molekul glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen, maaf ya kalau orang awam mungkin kurang bisa dimengerti, coba saya jelaskan lagi dengan bahasa sederhana

Kitin Berkaitan erat dengan selulosa, kitin adalah molekul alami yang ditemukan di cangkang krustasea seperti lobster dan kepiting, serta eksoskeleton atau kulit luar serangga.

Kitin ditemukan juga di ganggang dan ragi. Manfaat kitin bagi tanaman adalah dengan adanya kitin membuat dinding sel tanaman lebih terlindungi dari hama tanaman.

Ketika digunakan atau dicampur dalam pupuk, kitin akan menaikkan sistem kekebalan tanaman. Dengan demikian, menyebabkan tanaman lebih kuat dalam mempertahankan diri dari pemangsa seperti nematoda pemakan akar dan patogen penyakit yang ada di dalam tanah.

Kitin memicu peringatan ke tanaman untuk berpikir bahwa ada serangga yang memakannya atau si tanaman merasa terancam. Peringatan itu menyebabkan mereka akan membangun dinding sel mereka lebih kuat dan melepaskan racun serangga alami sebagai pertahanan.

Meskipun kitin tidak bertindak sebagai pestisida, kehadiran kitin membuat tanaman lebih tahan terhadap berbagai jenis serangan hama.

Apa itu kotoran serangga?

Istilah 'frass' (kotoran serangga) masuk ke dalam bahasa Inggris sekitar pertengahan abad ke-19. Itu berasal dari kata Jerman “devouring like a beast” yang berarti 'melahap seperti binatang'. inspirasi Nama tersebut didapat dari selera makan belalang dan ulat yang rakus saat memakan daun.

Sama seperti (kotoran) guano kelelawar atau cacing cor, kotoran serangga adalah bentuk alami dari kompos.

Dan itu bisa membuat perbedaan besar bagi kesuburan taman kalian. Tetapi Kotoran serangga tidak seperti guano atau coran, kotoran serangga sepenuhnya berasal dari tanaman yang dikunyah serangga herbivora.

Ini berarti bahwa ketika kalian menggunakan kotoran serangga untuk menambahkan nutrisi tanah di kebun kalian, pada dasarnya kalian memberi makan kembali tanaman yang sudah dicerna serangga ke tanaman dikebun kalian.

Dengan itu menjadikannya sebuah bentuk makanan nabati yang sempurna dan lengkap.

Karena itu, kotoran serangga adalah zat aditif tanah organik berkualitas tinggi. Terlebih lagi, kotoran serangga ini dapat menyuburkan beberapa petak taman dan tanaman di dalam pot.

Dari Mana kotoran Serangga Bersumber?

Kotoran serangga dapat dibeli dari berbagai toko khusus taman seperti toko tani atau bisa juga dibeli dari peternak serangga. Kotoran jangkrik misalnya banyak dijual sebagai pupuk, sedangkan kotoran cacing atau ulat makan sering diberi label tepung ulat.

Untuk kotoran ulat hongkong berkualitas tinggi, Anda dapat mencoba produk seperti yang ada di sini.

Bagaimana kotoran Serangga bisa sangat Menguntungkan Tanah dan Tanaman?

Meskipun persentase nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK) tidak setinggi seperti pada kotoran burung atau mamalia, kotoran serangga masih merupakan bentuk pupuk yang berkelanjutan dan bermanfaat untuk ditambahkan ke kebun tanaman kalian.

Pengomposan kotoran serangga juga bisa menambah manfaat dengan memaksimalkan jumlah jamur yang ada di dalamnya. Selain itu, ia bisa mengubah tingkat pH, agar lebih cocok untuk tanaman keras, semak dan pohon.

Karena kotoran serangga seluruhnya terbuat dari tanaman yang dicerna serangga, kotoran serangga penuh dengan nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan kuat. Plus, mikroba yang  menguntungkan dari usus serangga.

Kotoran serangga juga merupakan satu-satunya sumber kitin yang tersedia yang berasal dari tanaman juga. Dan ini membuat cara sederhana tanaman untuk mengakses zat yang sangat berharga ini.

Cara Mengaplikasikan ke Tanaman

Ada banyak cara untuk mengaplikasikan kotoran serangga ke taman. Metode yang digunakan tergantung pada seperti apa yang kalian gunakan untuk menempatkan kotoran ini di kebun Anda.

Sebelum menyebarkan kotoran serangga ke kebun, cara yang terbaik adalah mencampurkannya dengan tanah atau kompos.

Namun, jika tanaman kalian sudah tumbuh, kalian dapat mencampurkan kotoran serangga secukupnya ke dalam air dan dibiarkan terendam selama beberapa jam. Kemudian, gunakan untuk membasahi akar tanaman yang kalian inginkan.

Meningkakan kulitas tanah:

kita berencana mau menambahkan 500 gram kotoran serangga ke sekitar 20 meter persegi tanah di taman, hal pertama kali yang kalian harus lakukan adalah menggali area tanah tersebut perlahan dengan dalam sekitar 15 cm, siram dengan air sebelum mencampurnya dengan kotoran serangga.

Untuk hasil terbaik, kalian bisa melakukannya setiap minggu selama musim tanam.

Membuat campuran untuk tanaman pot:

satu cangkir kotoran serangga untuk per 0.02 m3 tanah untuk pot. caranya, tambahkan atau taburkan kotoran serangga langsung di atas tanah setiap beberapa minggu untuk manfaat terbaik bagi tanah .

Untuk mencuci akar tanaman:

Tambahkan 1 cangkir kotoran serangga ke dalam satu galon air yang sudah di deklorinisasi dan gunakan untuk membasahi atau menyirami akar tanaman dalam waktu dua jam setelah pencampuran.

Campuran tadi bisa dan harus disimpan di lemari es maksimal seminggu. Karena cairan ini akan hilang manfaatnya kalau disimpan di dalam suhu kamar..

Tips Tambahan untuk Menggunakan kotoran Serangga

Beberapa dari kalian mungkin masih bingung tentang cara terbaik dalam menggunakan kotoran serangga, berikut ini adalah beberapa tips dan trik tambahan untuk mendapatkan manfaat maksimal dari pupuk kotoran serangga ini.

Kotoran serangga bukan pestisida atau fungisida. Meskipun demikian, kotoran serangga ini berfungsi untuk mencegah serangga pemangsa dan hama yang akan merusak tanaman kalian. Dengan kotoran serangga ini, kalian nggak perlu khawatir akan membunuh serangga atau nematoda yang bermanfaat bagi tanaman.

Beberapa kotoran serangga dijual dalam campuran kotoran serangga dan eksoskeleton (kulit) serangga . kalian nggak perlu takut dengan campuran ini, karena kulit serangga juga bermanfaat bagi tanaman kalian.

kotoran serangga dapat digunakan juga dalam sistem tanaman hidroponik, selama Anda mengeringkan kotoran serangga terlebih dahulu supaya mudah larut, sebelum digunakan dan di campur dengan air untuk disalurkan melalui pipa air. Jika tidak dikeringkan, kotoran yang tidak larut akan tersangkut di pipa dan akan mengganggu sistem pengairan.

Jika kalian hanya menginginkan manfaat kitin untuk tanaman dan nggak begitu ngerti tentang pemupukan menggunakan kotoran serangga, kalian bisa menggunakan lebih sedikit kotoran serangga untuk dicampur dengan air.

Satu sendok makan kotoran serangga per satu galon air itu sudah bagus.

Selamat mencoba.


2 komentar untuk "Jangan dibuang, Kotoran Ulat Sangat Berguna untuk Tanah dan Tanaman, ini Rahasianya"

  1. Bagaimana cara mencegah hama Frengki?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudah baca artikel yang ini? https://kotakulat.blogspot.com/2021/08/Mengenal-Hama-Gurem-dan-Cara-Terampuh-Mencegahnya.html

      Hapus