True Story: Bagaimana Caranya Bisa Menghasilkan Omset Jutaan Perbulan dari Usaha Budidaya Ulat Hongkong

Budidaya ulat hongkong sebenarnya bukan sebuah usaha yang omsetnya kecil,

Kalau kita fokus, sabar, ulet dan serius menggarapnya, bukan mustahil, omset puluhan juta perbulan akan kita kantongi, berikut ceritanya.

Kalau kita mengetik keyword "ulat hongkong" di search engine, google misalnya, maka yang hasil keluar pasti ada puluhan artikel tentang budidaya ulat hongkong yang sangat menarik untuk dibaca.

Ada yang judulnya tentang menghasilkan jutaan per bulan dengan budidaya ini, ada yang judulnya sukses dengan cepat melalui ulat hongkong, ada juga yang memberikan tutorial yang budidaya ulat anti gagal, semua itu betul-betul membuat kita suka membacanya dan ingin segera menerapkannya.

Faktanya, ribuan kata-kata, tulisan-tulisan ataupun artikel-artikel yang ada di internet itu memang sengaja di buat agar menarik untuk berlama-lama dibaca, dan banyak orang akhirnya menjadi pengikut penulis-penulis itu dengan hasrat bisa mendapatkan ilmu baru yang dibagikan oleh para penulis di website atau blog mereka itu.

Tetapi sadar atau tidak sadar, kita sering salah mencari mentor yang memang benar - benar paham tentang apa yang mereka tulis.

Faktanya hanya 10% saja penulis yang paham dengan apa yang ditulisnya, sisanya mereka hanya mengejar rating website mereka untuk supaya bisa dipasang iklan, supaya mereka bisa menghasilkan uang dari tulisan mereka.

Masalah mereka paham atau tidak dengan apa yang mereka tuliskan itu soal belakangan, dan akhirnya orang yang mengikutinya juga semakin tidak paham apa yang ingin mereka kerjakan.

Contoh simple yaitu tulisan tentang "budidaya ulat hongkong". 90% yang menulis itu bukan orang yang paham tentang beternak ulat hongkong. 

Mereka hanya copy paste tulisan orang kemudian menerapkan teknik rewrite dan copy writing, sehingga tulisan mereka sangat menarik untuk dibaca, yang akhirnya apa yang mereka tulis akan melenceng jauh dari "budidaya ulat hongkong"

Jadi kalau tulisan-tulisan tentang ulat hongkong itu menarik untuk dibaca itu memang "fakta", sedangkan apakah semudah "itu" budidaya ulat hongkong? itu baru mitos.

Di blog kotakulat ini, saya memang membuat artikel tentang seluk beluk budidaya ulat hongkong, tapi saya memang mengalami semua yang saya tulis di sini, karena saya memang peternak ulat hongkong dan saya juga punya hobi menulis.

Saya tidak akan menyarankan kepada pembaca kotakulat untuk memulai budidaya ulat hongkong tanpa punya jiwa dan mental peternak. Jiwa dan mental peternak itu hanya akan ada setelah kita melakukan upgrade skill kita secara teori dan praktik.

Jiwa peternak itu misalnya, tidak mudah putus asa, selalu semangat, sanggup berinovasi dan kreatif serta pintar berhitung, sebab dalam budidaya ulat hongkong, semuanya yang saya sebut diatas itu harus dilakukan, kegagalan berulang kali itu sudah masalah biasa dalam budidaya ulat hongkong.

Jadi kalau kalian ingin mulai budidaya ulat hongkong dari awal sampai nantinya sukses, kalian bisa mengikuti artikel-artikel tentang ulat hongkong yang saya tulis, karena saya menuliskan semua artikel ini berdasarkan dari pengalaman saya pribadi saat beternak ulat hongkong.

Dalam budidaya ulat hongkong, harus dimulai secara bertahap, dari yang kecil dulu, jangan ngotot mau cepat sukses dengan penghasilan puluhan juta perbulan.

Selalu punya semangat pantang menyerah, jangan mudah percaya dengan tulisan-tulisan di internet, yang mengatakan bahwa budidaya ulat hongkong itu mudah dan cepat menghasilkan jutaan rupiah dalam waktu singkat. 

Semua yang mereka tulis tentang ulat hongkong itu bisa dibilang bohong, walau ada bagian-bagiaan didalam tulisan tentang ulat hongkong mereka itu terkadang benar adanya.

Saya dulunya memang bukan dari seorang pengangguran, saya punya usaha warnet, sejak tahun 2010, selama ini warnet saya bisa dibilang sangat lumayan omsetnya (-/+Rp.700.000/hari).

Tetapi seiring perkembangan jaman dan smartphone semakin murah, maka lambat laun warnet juga semakin ditinggalkan, singkat cerita omset warnet drop sampai 70%.

Dengan kondisi ini, saya ingin mencoba untuk mempunyai usaha baru, yang bisa menjadi usaha utama saya nantinya. Kemudian saya mulai banyak membaca artikel-artikel di internet dan mencoba mencari tahu usaha apa yang cocok untuk saya kerjakan, dan akhirnya saya memilih "budidaya ulat hongkong".

Kenapa saya suka dengan usaha ini? karena modal awal tidak terlalu besar dan selama kita mau ikuti prosesnya dari perawatan , pemijahan, pemilahan dan pembesaran, maka dijamin omsetnya tidak akan membuat kita kecewa.

Bulan Juni tahun 2019 saya mulai mengembangkan usaha ulat hongkong saya. bermodalkan bibit ulat hongkong sebanyak 1 kg, dan sekarang saya bisa menghasilkan sekitar 15-20 kg ulat hongkong perminggu.

Dengan hasil sekitar 20 kg per minggu, kalau 1 kg nya dihargai sekitar Rp.120.000, maka omset yang saya dapatkan per minggunya sekitar Rp.2.400.000/ minggu tetapi itu belum dikurangi biaya makan dan perawatan.

Selama saya beternak ulat hongkong, biaya perawatan dan yang lainnya hanya berkisar antara 15% - 35% dari omset yang saya dapatkan. jadi silahkan hitung sendiri berapa omset bersih saya per minggu dan berapa kalau dihitung dalam 1 bulannya.

Dan yang masih mengejutkan saya sampai hari ini, total panen 20kg/minggu dalam beternak ulat hongkong itu, bisa saya kerjakan sendiri, dalam 1 hari saya hanya butuh waktu sekitar 3-4 jam per hari untuk merawat budidaya ulat hongkong saya. 

Jadi saya masih punya sisa waktu untuk mengatur usaha saya yang lain.

Jadi memang beternak ulat hongkong ini sangat mudah dikerjakan sendiri sampai batas sekitar panen 20 - 30kg/minggu, lebih dari itu pastinya akan butuh tambahan karyawan. 

Sementara ini saya sudah puas dengan panen -/+ 20kg/minggu, tapi saya tetap punya rencana untuk mengembangkan lagi kuantitas panen saya dengan cara yang saya tahu supaya tidak terlalu boros modal. 

Jadi menurut kalian semua bagaimana? menarik tidak berbudidaya ulat hongkong?, kalau anda suka dan mau usaha ulat hongkong, ikuti terus tulisan - tulisan saya berikutnya ya. tetap semangat!

Berbagi :