Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hebatnya Kandungan Nutrisi dan Protein di Ulat Hongkong

Sangat Menakjubkan Kandungan Nutrisi dan Protein di Ulat Hongkong
Banyak orang belum mengetahui hebatnya kandungan nutrisi dan protein di dalam ulat hongkong, karena memang selama ini kita hanya menggunakan ulat hongkong untuk pakan ternak.

Di Indonesia ulat hongkong lebih dikenal sebagai makanan tambahan untuk ternak atau hewan peliharaan, 

Karena itu ulat hongkong banyak dicari oleh penghobi burung, reptil, atau ikan. Hewan pengerat kecil seperti Sugaglider juga suka ulat hongkong.

Ulat hongkong ini sebenarnya adalah larva dari kumbang tenebrio molitor sebelum nantinya ber metamorfosa menjadi kepompong dan kemudian menjadi kumbang kecil atau kepik.

Ulat ini juga memiliki kadar omega 3 yang sangat tinggi, sehingga bagus untuk perkembangan tubuh hewan yang dipelihara ataupun yang diternakkan, ulat hongkong juga menjadi salah satu jenis serangga, yang berpotensi untuk dikembangkan lebih luas lagi dalam bentuk industri atau bisnis.

Seorang dosen Fakultas Peternakan di IPB, yaitu Dr. Yuni Cahya Endrawati, S.Pt., M.Si, didalam sebuah pelatihan onlinem yang diselenggarakan oleh Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) dan Fakultas Peternakan IPB pada tanggal 27 Juni tahun 2020 lalu, pernah menjelaskan sangat terperinci tentang kandungan nutrisi dan gizi yang ada pada ulat hongkong.

Yuni juga mengatakan bahwa pada ulat hongkong segar, terkandung 20% protein, 13% lemak, 2% serat, and 62% KA. sedangkan ulat hongkong yang dikeringkan, mengandung 53% protein, 28% lemak, 6% serat, dan 5% KA;47,2-60, 3% protein, 31,1-43,1% lemak, 7,4-15% serat, 1-4,5% abu. Asam lemak utama yang terdapat pada ulat hongkong yakni linolenic acid (19.7%), palmitic acid (17.6%), linoleic acid (16.3%), and stearic acid (11.4%).

Mengutip berbagai hasil penelitian, Yuni menjelaskan bahwa ulat hongkong sangat bagus sebagai sumber protein untuk pakan ikan dan hewan peliharaan lainnya, ulat hongkong juga dapat menggantikan tepung ikan pada pakan anak ikan, dan autorisasi untuk pakan ikan.

Penelitian lain juga menunjukkan, ulat hongkong dapat diberikan sebagai pakan ayam atau unggas, dan tidak ada dampak negatif. “Penggantian sampai dengan 50% tepung ikan pada pakan tidak menurunkan performa ikan,” kata Yuni Cahya Indrawati, dosen Fakultas Peternakan di IPB.

Ulat hongkong yang sering dijual di pasaran itu mempunyai ukuran diameter rata-rata 3mm atau lebih. dan ulat hongkong ini memiliki kandungan nutrisi lemak kasar sebesar 40%, protein kasar 48%, nutrisi non Nitrogen 8%, serta kadar air 56%.

Ulat hongkong bagus diberikan sebagai makanan tambahan kepada burung, reptil, ikan dan hewan lainnya, saat mendekati musim kawin, karena kadar protein yang tinggi akan mudah membangkitkan libido.

Kandungan mineral dan protein lain yang dimiliki oleh ulat hongkong juga menjadikan larva ini makanan favorit untuk menggemukkan ternak atau hewan peliharaan , mengingat jika hanya menggunakan makanan dari sayuran atau buah-buahan, berat ternak belum tentu akan naik signifikan, sebagai standard kesehatan ternak.

Dan hari ini ulat hongkong sudah menjadi salah satu jenis serangga yang sudah disetujui sebagai makanan untuk manusia di Eropa. Ulat ini memiliki banyak protein dan serat yang baik untuk kesehatan.

Ulat hongkong memang masuk ke dalam salah satu jenis serangga, yang paling sering diolah menjadi makanan untuk manusia. Tetapi biasanya ulat ini dijadikan sebagai makanan untuk ikan hias sampai hamster. Dan belakangan ini, ulat Hongkong justru populer sebagai makanan manusia.

Ulat hongkong dalam bentuk utuh atau bubuk hingga pasta, menjadi makanan dari olahan serangga yang sudah disetujui di Eropa untuk dikonsumsi manusia. Meski sudah disetujui namun Komisi Pangan Uni Eropa belum sepenuhnya mendukung keputusan ini.

Tapi kabarnya, beberapa bulan yang lalu, akhirnya European Food Safety Agency (EFSA) menyetujui ulat hongkong sebagai makanan manusia. 

Ulat hongkong ini sejak jaman dulu sudah terkenal karena kandungan proteinnya yang lumayan tinggi. Belum lagi kandungan lemak dan serat yang bermanfaat juga untuk manusia.

Selain itu, ulat ini juga bisa dimakan secara utuh, atau bisa juga diolah menjadi bahan makanan setengah jadi seperti tepung. Campuran dari tepung ini bisa digunakan untuk membuat banyak aneka cemilan hingga mie instant.

Menurut ilmuwan makanan dari EFSA, Ermolaos Ververis menyebutkan bahwa ulat hongkong ini banyak peminatnya. Terutama di bidang industri makanan, yang ingin mengembangkan makanan dengan menggunakan produk olahan ulat hongkong.

Ulat hongkong ini, menjadi spesies pertama di antara 15 species serangga lainnya, yang sudah pernah diteliti oleh EFSA dan diuji kelayakannya. Sampai sekarang EFSA punya melakukan156 penelitian untuk makanan jenis makanan baru, termasuk makanan yang berasal dari alga.

Tentunya masyarakat Eropa masih banyak yang bekum bisa menerima hal ini, Banyak orang Eropa yang masih merasa jijik, jika membayangkan ulat-ulat itu menjadi makanan mereka.

Eropa bisa dibilang agak terlambat dalam masalah makanan dari hasil olahan serangga ini. Selama beberapa tahun terakhir, sudah banyak negara seperti Afrika hingga Amerika Tengah, yang sudah menjadikan produk olahan serangga ini sebagai makanan sehari-hari.

Bahkan di Indonesia, didaerah sekitar Gunung kidul Jogjakarta, penduduk lokal disana sejak lama sudah memakan serangga sebagai makanan sampingan mereka.

Sebelumnya ulat hongkong memang digadang -gadang sebagai sumber makan kaya protein terbaru. Dari sebuah penelitian yang diterbitkan di dalam Journal of Insects as Food and Feed, para peneliti telah mengungkapkan bahwa ulat hongkong bisa menggantikan protein dari daging hewan.

Gimana? Tertarik Menyantapnya?



Posting Komentar untuk "Hebatnya Kandungan Nutrisi dan Protein di Ulat Hongkong"