Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rahasia Budidaya Ulat Hongkong Anti Boros Modal

Rahasia anti boros modal saat budidaya ult hongkong, tips dan trik
Hal yang paling ditakuti oleh peternak pemula ada 2 yaitu boros modal dan gagal panen, jadi supaya kita tidak terjerumus ke dalam dua hal tersebut, kita harus bisa membaca situasi keuangan atau modal awal kita.

Kita harus mempunyai kreativitas dalam ber budidaya ulat hongkong, dan untuk itu, berikut ini saya tulis artikel yang akan menjelaskan tentang rahasia budidaya ulat hongkong anti boros modal.

Berdasarkan pemantauan saya di beberapa grup media sosial, banyak para peternak pemula, saat mereka memulai budidaya, mereka kebingungan tentang berapa modal awal untuk memulai budidaya ulat hongkong, dan memang terkadang modal sering menjadi halangan bagi para peternak pemula untuk memulai beternak ulat hongkong.

Selain modal, panen yang gagal atau kurang maksimal juga menjadi suatu kekhawatiran yang besar bagi para pemula, oleh karena itu, untuk memulainya sangat diperlukan pengetahuan khusus, tentang berapa modal awal yang harus dikeluarkan dan memperkirakan bagaimana tingkat keberhasilannya.

Berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk menghemat modal, saat kita memulai budidaya ulat hongkong.

  1. Menentukan Lokasi

    Dalam menentukan lokasi untuk beternak ulat hongkong, diperlukan kejelian dalam memilih lokasi, kalau lokasinya di dalam kota, misalnya menyewa ruko, pasti harga sewanya akan tinggi, kalau menyewa ruko, ukuran ruangannya mungkin masih bisa menampung ratusan kotak 40cm x 60cm, tetapi untuk melakukan ekspansi peternakan, akan sangat sulit dilakukan, kelebihan menyewa ruko di tempat strategis yaitu banyak konsumen/pembeli yang berada di sekitar kita. 

    Cuaca di kota juga cenderung panas (kecuali kota pegunungan), dan dalam menggunakan ruko untuk beternak, kita harus bisa mencermati perubahan suhu ruangan, karena ulat hongkong sangat rentan terhadap perubahan suhu, terutama cuaca yang panas.

    Sedangkan kalau menyewa lokasi di luar kota, harga sewanya pasti lebih murah, dan kita bisa mendapatkan tempat yang lebih luas, yang nantinya bisa digunakan untuk ekspansi peternakan. Tetapi kelemahannya, yaitu jauh dari jangkauan konsumen atau pembeli potensial kita.

  2. Membuat Kotak.

    Penyediaan kotak sebagai syarat utama budidaya ulat hongkong, bisa dihemat juga, caranya yaitu dengan membuat sendiri dari kayu tripleks, ukurannya pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

    Saya juga membuat sendiri kotak ulat hongkong yang saya gunakan sekarang menggunakan tripleks dengan ukuran kotak 40 x 60.

    Modal untuk kotak yang saya gunakan sekitar Rp.12.000 / per kotak, selisih biaya yang dibutuhkan sangat berbeda jauh, apabila kita membeli kotak yang sudah jadi.

    Kotak kayu ukuran 40 x 60 yang sudah jadi harganya bisa mencapai Rp.25.000/kotak, dan akan lebih mahal lagi kalau kotaknya terbuat dari plastik. 

  3. Jangan Memulai dengan Kepik.

    Kesalahan utama sebagai peternak pemula saat memulai budidaya, yaitu mereka memulai dari membeli kepik dalam jumlah besar untuk diternakkan.

    Saran saya, mulailah dari ulat hongkong yang sudah berumur lebih dari 3 bulan (tua).

    Harga 1 gelas kepik (100gram) kalau didaerah saya sekitar Rp.100.000 - 150.000, jadi kalau kita membeli 1 kg kepik, maka modal yang digunakan sebesar Rp.1.000.000 - 1.500.000, tetapi kalau kita membeli ulat hongkong untuk dijadikan bibit, harganya pasti akan lebih murah, sekitar Rp.70.000 - Rp.100.000/Kg.  

  4. Tentukan Pakan.

    Pakan yang murah dan bagus untuk ulat hongkong yang saya pakai selama ini itu pollar gandum, tetapi kalau didaerah kalian tidak ada pollar, kalian bisa memakai pakan ayam. Untuk cara memilihnya, saya sudah pernah membuat artikel yang menjelaskan caranya, silakan baca artikelnya di blog ini. 

    Harga pur ayam memang tidak semurah pollar gandum, tetapi varian pur ayam itu banyak sekali. Solusi untuk menghemat modal dengan pakan menggunakan pur ayam, adalah dengan mencampur pur ayam dengan dedak padi kasar atau yang lainnya, dengan begitu kita bisa menekan biaya pakan. 

  5. Kerjakan Sendiri.

    Waktu kita memulai beternak ulat hongkong lebih baik dikerjakan sendiri dulu, di samping kita bisa lebih menghemat modal karena tidak membayar tenaga orang lain, dengan mengerjakan sendiri, kita bisa belajar secara langsung dan bisa meng upgrade skill beternak ulat hongkong kita dengan lebih baik.

    Sebagai contoh, saya bisa mengelola sendiri peternakan ulat hongkong saya, untuk hasil panen maksimal 20kg/ minggu, dan mungkin saya rasa itu hasil maksimal yang bisa dikerjakan sendiri.

Kesimpulan
5 poin di atas itulah cara menekan modal awal yang harus dilakukan saat memulai budidaya ulat hongkong.

Sebenarnya tidak harus mengikuti cara yang saya sudah jelaskan di atas, masih banyak cara yang lain untuk menekan atau menghemat penggunaan modal awal, tetapi saya tidak bisa banyak menjelaskan di sini, karena cara kita menghemat modal juga berbanding lurus dengan kekreatifan dan ke inovasian para peternak dalam memulai dan atau menjalankan budidaya ulat hongkong. 

Selamat Mencoba.
Bantu berikan donasi jika artikel ini dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk mensupport artikel-artikel mendatang yang baru tentang ulat hongkong di blog ini. Terima kasih.

Posting Komentar untuk "Rahasia Budidaya Ulat Hongkong Anti Boros Modal"